5 Film Yang Dapat Memberi Inspirasi
3 idiots menceritakan sebuah kisah
persahabatan 3 orang mahasiswa teknik mesin di India yang memulai jenjang
kuliahnya di universitas nomor 1 di negerinya. dikisahkan 3 orang ini bernama
Rancho, Farhan, dan Raju. Mereka adalah teman satu kamar di asramanya semenjak
hari pertama menjejakkan kaki di universitas tersebut.Farhan dan Raju adalah
mahasiswa biasa yang nilainya pun pas-pasan. Sedangkan dikisahkan seorang
Rancho adalah seorang mahasiswa yang jenius dan selalu mengaplikasikan ilmu
yang telah dia dapat sebelum maupun saat dia pelajari sewaktu kuliahnya.
Mereka menjalani hidup sebagai mahasiswa dan memiliki ikatan persahabatan yang kuat, hingga akhirnya dalam sebuah perjalannya mereka bertemu dengan Pia. Pia, adalah seorang mahasiswi kedokteran yang selidik punya selidik adalah anak dari rektor universitas ketiga sahabat ini. Sejak awal, sang rektor, yang mendapat julukan “Virus” dari mahasiswanya merupakan dosen yang sangat kaku, kejam, intolerir, namun pintar. Dalam sebuah kesempatan, Rancho, mengkritik sistem pengajaran yang dilakukan di dalam kampusnya. Mr. Viru tidak terima dengan kritikan Rancho, dan sejak saat itu, sang rektor yang bergelar “Virus” menjadi peran antagonis dalam film ini.
Sebuah kritik yang dilontarkan Rancho adalah bahwa universitas ICE (Imperial College Engineering) yang dia dan kawan – kawannya dialami hanya menghasilkan insinyur – insinyur yang hanya pintar bicara, tidak ada topik mengenai penemuan baru tiap harinya, tidak ada penemuan baru yang dihasilkannya tiap tahun, dan metode pengajaran yang mengarahkan mahasiswanya untuk mendapatkan nilai sangat bagus, namun belum tentu bisa mengaplikasinya ilmunya tersebut. Bahkan hanya menghasilkan lulusan yang nantinya bekerja pada perusahaan asing, dengan gaji besar, namun tidak memajukan bangsanya sendiri. Universitas bukan mengajarkan ilmu yang aplikatif namun mengajarkan bagaimana mendapatkan nilai yang bagus. Rancho selalu berkata pada 2 sahabatnya, Farhan dan Raju untuk selalu menjadi diri sendiri, tidak atas dasar paksaan dari orang lain. karena kebahagian datang saat kita menikmati setiap langkah yang kita ambil, kemudian kesuksesan akan menjadi ekses dari langkah kita tersebut. Dalam mengkritik sistem yang kaku di tempat dia kuliah, Rancho, Farhan, dan Raju mengalami berbagai asam manisnya kehidupan menjadi mahasiswa. Tawa dan tangis selalu mereka lewati bersama, hingga akhirnya diceitakan mereka pun lulus kuliah dengan Rancho sebagai mahasiswa terbaik di kampus tersebut. Farhan akhirnya menjadi seorang fotografer profesional, meninggalkan dunia teknik, Raju menjadi salah satu direktur perusahaan asing di India,dan satu lagi kawannya bernama Chatur yang sebelumnya tidak disebutkan (dia adalah saingan Rancho untuk mencapai peringkat mahasiswa terbaik di ICE) menjadi seorang pengusaha sukses yang punya mobil Lamborghini.
Namun, selepas mereka lulus kuliah, Farhan, Raju, dan Pia tidak pernah mendengar kabar mengenai Rancho. Diceritakan di masa depan, akhirnya Farhan, Raju, Pia, dan ditemani Chatur mencari kabar Rancho hingga melintasi dataran India. Mereka akhirnya tiba di sebuah rumah mewah, seperti istana, dan mereka menemukan Rancho. Tapi, saat bertemu, itu bukan Rancho yang mereka kenal saat mereka kuliah dulu. Rancho berubah..
dan ternyata bukan Ranco yang mereka kenal, melainkan Rancho asli dan Rancho yang mereka kenal ternyata tidak berada disini, dan ternyata kawan mereka hanyalah anak dari seorang pembantu yang hanya butuh belajar, namun tak butuh ijazah, setelah mereka berbicara dengan Rancho yang asli ternyata kawan mereka ini berada di luar negeri. dan stelah mereka mencari dan akhirnya bertemu dan Chatur tertawa saat melihat rancho hanya menjadi guru biasa saja, namun pada saat dia tertawa terbahak – bahak dia kaget saat menerima telpon dari bos besarnya dan ternyata bos besarnya adalah Phungshuk Wangdu yang mereka kenal sebagai Rancho Chanchad
Mereka menjalani hidup sebagai mahasiswa dan memiliki ikatan persahabatan yang kuat, hingga akhirnya dalam sebuah perjalannya mereka bertemu dengan Pia. Pia, adalah seorang mahasiswi kedokteran yang selidik punya selidik adalah anak dari rektor universitas ketiga sahabat ini. Sejak awal, sang rektor, yang mendapat julukan “Virus” dari mahasiswanya merupakan dosen yang sangat kaku, kejam, intolerir, namun pintar. Dalam sebuah kesempatan, Rancho, mengkritik sistem pengajaran yang dilakukan di dalam kampusnya. Mr. Viru tidak terima dengan kritikan Rancho, dan sejak saat itu, sang rektor yang bergelar “Virus” menjadi peran antagonis dalam film ini.
Sebuah kritik yang dilontarkan Rancho adalah bahwa universitas ICE (Imperial College Engineering) yang dia dan kawan – kawannya dialami hanya menghasilkan insinyur – insinyur yang hanya pintar bicara, tidak ada topik mengenai penemuan baru tiap harinya, tidak ada penemuan baru yang dihasilkannya tiap tahun, dan metode pengajaran yang mengarahkan mahasiswanya untuk mendapatkan nilai sangat bagus, namun belum tentu bisa mengaplikasinya ilmunya tersebut. Bahkan hanya menghasilkan lulusan yang nantinya bekerja pada perusahaan asing, dengan gaji besar, namun tidak memajukan bangsanya sendiri. Universitas bukan mengajarkan ilmu yang aplikatif namun mengajarkan bagaimana mendapatkan nilai yang bagus. Rancho selalu berkata pada 2 sahabatnya, Farhan dan Raju untuk selalu menjadi diri sendiri, tidak atas dasar paksaan dari orang lain. karena kebahagian datang saat kita menikmati setiap langkah yang kita ambil, kemudian kesuksesan akan menjadi ekses dari langkah kita tersebut. Dalam mengkritik sistem yang kaku di tempat dia kuliah, Rancho, Farhan, dan Raju mengalami berbagai asam manisnya kehidupan menjadi mahasiswa. Tawa dan tangis selalu mereka lewati bersama, hingga akhirnya diceitakan mereka pun lulus kuliah dengan Rancho sebagai mahasiswa terbaik di kampus tersebut. Farhan akhirnya menjadi seorang fotografer profesional, meninggalkan dunia teknik, Raju menjadi salah satu direktur perusahaan asing di India,dan satu lagi kawannya bernama Chatur yang sebelumnya tidak disebutkan (dia adalah saingan Rancho untuk mencapai peringkat mahasiswa terbaik di ICE) menjadi seorang pengusaha sukses yang punya mobil Lamborghini.
Namun, selepas mereka lulus kuliah, Farhan, Raju, dan Pia tidak pernah mendengar kabar mengenai Rancho. Diceritakan di masa depan, akhirnya Farhan, Raju, Pia, dan ditemani Chatur mencari kabar Rancho hingga melintasi dataran India. Mereka akhirnya tiba di sebuah rumah mewah, seperti istana, dan mereka menemukan Rancho. Tapi, saat bertemu, itu bukan Rancho yang mereka kenal saat mereka kuliah dulu. Rancho berubah..
dan ternyata bukan Ranco yang mereka kenal, melainkan Rancho asli dan Rancho yang mereka kenal ternyata tidak berada disini, dan ternyata kawan mereka hanyalah anak dari seorang pembantu yang hanya butuh belajar, namun tak butuh ijazah, setelah mereka berbicara dengan Rancho yang asli ternyata kawan mereka ini berada di luar negeri. dan stelah mereka mencari dan akhirnya bertemu dan Chatur tertawa saat melihat rancho hanya menjadi guru biasa saja, namun pada saat dia tertawa terbahak – bahak dia kaget saat menerima telpon dari bos besarnya dan ternyata bos besarnya adalah Phungshuk Wangdu yang mereka kenal sebagai Rancho Chanchad
TOP SECRET a.k.aTHE BILLIONARE
Pernah mencicipi gurihnya cemilan
rumput laut ‘Tao Kae Noi’ ? Jika ya, saya berani bertaruh hanya sedikit dari
anda yang mungkin mengetahui siapa pemiliknya. Ya, Ia adalah Aithipat “Top
Ittipat” Kulapongvanich, pemuda Thailand yang masih berusia 26 tahun. The
Billionaire a.k.a Top Secret adalah film menarik yang akan menceritakan tentang
perjuangan Top sebelum ia menjadi juragan snack rumput laut terlaris di
Thailand yang berpenghasilan 800 juta Baht (2,4 Triliun rupiah) per tahun dan
mempunyai 2.000 karyawan seperti saat ini, ketika ia masih seorang remaja
tanggung 16 tahun pecandu game online yang beruntung bisa memiliki banyak uang
karena hobinya itu. Tapi ketika sepak terjangnya di dunia maya itu dihentikan
karena di anggap ilegal maka dari sinilah cerita tentang perjalanan Top menjadi
milliuner baru saja di mulai.
Tentu saja berlebihan jika menganggap The Billionaire akan mengajarkan anda banyak hal untuk menjadi orang kaya lebih banyak dari apa yang kamu dapatkan di bangku kuliah. Ya, film garapan Songyos Sugmakanan (My Girl dan Phobia2) ini memang berbeda dari kebanyakan film Thailand lain yang akhir-akhir ini lebih banyak menjejali penontonnya dengan komedi romantis. Ia inspiratif, penuh dengan petuah-petuah hebat tentang perjuangan tidak kenal menyerah dan sedikit informasi tentang bisnis dan bagaimana memasarkan daganganmu di supermarket sebesar 7-Eleven.
The Billionaire sudah menghadirkan sebuah narasi menarik di sepanjang kurang lebih 2 jam durasinya. Sangat mengasyikan melihat semuanya berfokus pada perjuangan Top yang keras kepala itu mengejar impiannya untuk menjadi pebisnis handal sembari menolong kedua orangtuanya dengan balutan penyutradaraan apik Sugmakanan dengan gaya alur majur mundur dan elemen komedi yang menarik, terlebih mengingat Thailand memiliki kedekatan dengan Indonesia soal kehidupan bermasyarakat dan berbisnis, termasuk bagaimana aktor muda Patchara Chirathivat sukses mencuri semua perhatian penontonnya. Penampilannya jelas lebih baik dari yang sudah dibuatnya di Suckseed.
So, The Billionaire, sebuah film yang menyenangkan dan menyegarkan untuk perfilman Thailand secara keseluruhan. Mungkin terlalu banyak dramatisasi, tapi toh ini hanya sebuah film hiburan. Ya, mudah-mudahan saja Sugmakanan tidak malah mengilhami para penonton mudanya untuk mengorbankan pendidikan dan uang orang tua para penonton mudanya untuk sesuatu yang belum tentu mereka bisa dapatkan hanya dengan modal semangat pantang menyerah saja.
Tentu saja berlebihan jika menganggap The Billionaire akan mengajarkan anda banyak hal untuk menjadi orang kaya lebih banyak dari apa yang kamu dapatkan di bangku kuliah. Ya, film garapan Songyos Sugmakanan (My Girl dan Phobia2) ini memang berbeda dari kebanyakan film Thailand lain yang akhir-akhir ini lebih banyak menjejali penontonnya dengan komedi romantis. Ia inspiratif, penuh dengan petuah-petuah hebat tentang perjuangan tidak kenal menyerah dan sedikit informasi tentang bisnis dan bagaimana memasarkan daganganmu di supermarket sebesar 7-Eleven.
The Billionaire sudah menghadirkan sebuah narasi menarik di sepanjang kurang lebih 2 jam durasinya. Sangat mengasyikan melihat semuanya berfokus pada perjuangan Top yang keras kepala itu mengejar impiannya untuk menjadi pebisnis handal sembari menolong kedua orangtuanya dengan balutan penyutradaraan apik Sugmakanan dengan gaya alur majur mundur dan elemen komedi yang menarik, terlebih mengingat Thailand memiliki kedekatan dengan Indonesia soal kehidupan bermasyarakat dan berbisnis, termasuk bagaimana aktor muda Patchara Chirathivat sukses mencuri semua perhatian penontonnya. Penampilannya jelas lebih baik dari yang sudah dibuatnya di Suckseed.
So, The Billionaire, sebuah film yang menyenangkan dan menyegarkan untuk perfilman Thailand secara keseluruhan. Mungkin terlalu banyak dramatisasi, tapi toh ini hanya sebuah film hiburan. Ya, mudah-mudahan saja Sugmakanan tidak malah mengilhami para penonton mudanya untuk mengorbankan pendidikan dan uang orang tua para penonton mudanya untuk sesuatu yang belum tentu mereka bisa dapatkan hanya dengan modal semangat pantang menyerah saja.
The Godfather
'An offer you can't refuse'
sebuah kata kata dari Don Vito Corleone, seorang bos mafia besar yang menyayangi keluarga nya.
film ini menceritakan tentang keluarga mafia yang penuh dramatic dan emosi. film ini memenangkan Best Actor[aktor terbaik] pada tahun 1973 untuk Marlon Brando , emg beliau hebat banget gan meranin vito corleone nya. selain akting, sinematografi dan scoring musik dalam film ini sangat apik sekali, bagian yang saya suka adalah Wedding scene atau adegan pernikahan anak vito corleone yg cewe, adegan pernikahan ini di shoot selama 27 menit
sebuah kata kata dari Don Vito Corleone, seorang bos mafia besar yang menyayangi keluarga nya.
film ini menceritakan tentang keluarga mafia yang penuh dramatic dan emosi. film ini memenangkan Best Actor[aktor terbaik] pada tahun 1973 untuk Marlon Brando , emg beliau hebat banget gan meranin vito corleone nya. selain akting, sinematografi dan scoring musik dalam film ini sangat apik sekali, bagian yang saya suka adalah Wedding scene atau adegan pernikahan anak vito corleone yg cewe, adegan pernikahan ini di shoot selama 27 menit
Laskar Pelangi
Diangkat dari kisah nyata dan
menceritakan kisah masa kecil anak-anak kampung dari suatu komunitas Melayu
yang sangat miskin di Belitung . Anak orang-orang ‘kecil’ yang mencoba
memperbaiki masa depan mereka dengan semangat yang besar .
SD Muhammadiyah tertua di daerah Belitung tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah) tempat sekolah anak anak orang kaya didaerah Belitung di era itu . Mereka tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka.
Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah nya tak pernah mendapatkan rapor.
Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu.
Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak-anak tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar Pelangi.
Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.
Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga, sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia.
Belitong kembali dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan mengekploitasi tanah leluhurnya.
Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi semangat, integritas, keluruhan budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de Paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di Inggris.
Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana.
Banyak hal-hal inspiratif yang dimunculkan film ini. film ini memberikan contoh dan membesarkan hati. film ini memperlihatkan bahwa di tangan seorang guru, kemiskinan dapat diubah menjadi kekuatan, keterbatasan bukanlah kendala untuk maju, dan pendidikan bermutu memiliki definisi dan dimensi yang sangat luas. Paling tidak laskar pelangi dan sekolah miskin Muhamaddiyah menunjukkan bahwa pendidikan yang hebat sama sekali tak berhubungan dengan fasilitas. Terakhir cerita laskar pelangi memberitahu kita bahwa bahwa guru benar-benar seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
SD Muhammadiyah tertua di daerah Belitung tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah) tempat sekolah anak anak orang kaya didaerah Belitung di era itu . Mereka tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka.
Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah nya tak pernah mendapatkan rapor.
Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu.
Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak-anak tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar Pelangi.
Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.
Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga, sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia.
Belitong kembali dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan mengekploitasi tanah leluhurnya.
Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi semangat, integritas, keluruhan budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de Paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di Inggris.
Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana.
Banyak hal-hal inspiratif yang dimunculkan film ini. film ini memberikan contoh dan membesarkan hati. film ini memperlihatkan bahwa di tangan seorang guru, kemiskinan dapat diubah menjadi kekuatan, keterbatasan bukanlah kendala untuk maju, dan pendidikan bermutu memiliki definisi dan dimensi yang sangat luas. Paling tidak laskar pelangi dan sekolah miskin Muhamaddiyah menunjukkan bahwa pendidikan yang hebat sama sekali tak berhubungan dengan fasilitas. Terakhir cerita laskar pelangi memberitahu kita bahwa bahwa guru benar-benar seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
The Blind Side
Menonton film The Blind Side yang
dibintangi Sandra Bullock, seperti menonton film drama Hollywood yang penuh
liku-liku dan diakhiri sebuah akhir. Namun kisah ini bukan karangan Hollywood,
melainkan sebuah kisah nyata yang terjadi baru-baru ini.
Kisah ini dimulai dengan Michael Oher, seorang remaja keturunan Afrika Amerika, yang diambil dari pengasuhan ibunya waktu kecil karena ibunya seorang pecandu narkoba. Tidak berprestasi di sekolah, Michael berprestasi di bidang olah raga, dan memiliki nilai yang tinggi dalam offensive. Singkat cerita, seseorang yang sementara menampungnya, mendaftarkan Michael pada sebuah sekolah swasta. Pada saat itulah nasib mempertemukannya dengan keluarga Anne-Leanne Tuohy, seorang perempuan berkulit putih, yang juga menyekolahkan anak-anaknya di sana.
Keluarga Leanne Tuohy menerima Michael sebagai anggota keluarga mereka. Setelah pindah ke rumah Leanne, prestasi Michael mulai seimbang di bidang akademis maupun di bidang olah raga karena bantuan seorang tutor yang disediakan Leanne. Menjelang tamat SMA, tawaran beasiswanya dari berbagai universitas mulai berdatangan karena kehandalannya sebagai posisi offensive tackle dalam tim football sekolahnya.
Sandra Bullock yang memerankan Leanne Tuohy yang murah hati, tidak mengetahui kisah Michael Oher sebelum menerima tawaran main dalam film The Blind Side. Baru kemudian dia membaca bukunya yang terbit tahun 2006 dan cuplikannya dimuat dalam surat kabar The New York Times.
Kepada the Today Show di NBC, Sandra mengatakan ia tadinya pesimis dapat mengkontribusikan sesuatu yang berarti dalam film ini, karena ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang olah raga football. Ternyata, ia banyak belajar tentang football ketika membaca bukunya dan juga belajar soal rasa sosial, karena memerankan seorang dermawan yang memberi tanpa batas.
Film ini kaya dengan penggambaran realitas sosial di Amerika Serikat, di mana ras masih kerap menjadi pengganjal dan pemisah antarwarga. Walaupun pujian menghujani film ini untuk pengangkatannya mengenai isu rasial, namun tak pelak, muncul berbagai komentar yang mengkritik penggambaran tokoh berkulit putih sebagai pahlawan bagi rekannya yang berkulit hitam.
Film berakhir ketika Michael menjadi pemain proesional dan terkenal dan S.J. keluar ke lapangan bersama Michael.
Sumber
Kisah ini dimulai dengan Michael Oher, seorang remaja keturunan Afrika Amerika, yang diambil dari pengasuhan ibunya waktu kecil karena ibunya seorang pecandu narkoba. Tidak berprestasi di sekolah, Michael berprestasi di bidang olah raga, dan memiliki nilai yang tinggi dalam offensive. Singkat cerita, seseorang yang sementara menampungnya, mendaftarkan Michael pada sebuah sekolah swasta. Pada saat itulah nasib mempertemukannya dengan keluarga Anne-Leanne Tuohy, seorang perempuan berkulit putih, yang juga menyekolahkan anak-anaknya di sana.
Keluarga Leanne Tuohy menerima Michael sebagai anggota keluarga mereka. Setelah pindah ke rumah Leanne, prestasi Michael mulai seimbang di bidang akademis maupun di bidang olah raga karena bantuan seorang tutor yang disediakan Leanne. Menjelang tamat SMA, tawaran beasiswanya dari berbagai universitas mulai berdatangan karena kehandalannya sebagai posisi offensive tackle dalam tim football sekolahnya.
Sandra Bullock yang memerankan Leanne Tuohy yang murah hati, tidak mengetahui kisah Michael Oher sebelum menerima tawaran main dalam film The Blind Side. Baru kemudian dia membaca bukunya yang terbit tahun 2006 dan cuplikannya dimuat dalam surat kabar The New York Times.
Kepada the Today Show di NBC, Sandra mengatakan ia tadinya pesimis dapat mengkontribusikan sesuatu yang berarti dalam film ini, karena ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang olah raga football. Ternyata, ia banyak belajar tentang football ketika membaca bukunya dan juga belajar soal rasa sosial, karena memerankan seorang dermawan yang memberi tanpa batas.
Film ini kaya dengan penggambaran realitas sosial di Amerika Serikat, di mana ras masih kerap menjadi pengganjal dan pemisah antarwarga. Walaupun pujian menghujani film ini untuk pengangkatannya mengenai isu rasial, namun tak pelak, muncul berbagai komentar yang mengkritik penggambaran tokoh berkulit putih sebagai pahlawan bagi rekannya yang berkulit hitam.
Film berakhir ketika Michael menjadi pemain proesional dan terkenal dan S.J. keluar ke lapangan bersama Michael.
Sumber
Komentar
Posting Komentar